Ideologi Sosialisme

Ideologi Sosialisme


Sosialisme atau sosialis adalah sistem sosial dan ekonomi yang ditandai dengan kepemilikan sosial dari alat-alat produksi dan manajemen koperasi ekonomi, serta teori politik dan gerakan yang mengarah pada pembentukan sistem tersebut. "Kepemilikan sosial" bisa merujuk ke koperasi, kepemilikan umum, kepemilikan negara, kepemilikan warga ekuitas, atau kombinasi dari semuanya
Istilah ini mulai digunakan sejak awal abad ke-19. Dalam bahasa Inggris, istilah ini digunakan pertama kali untuk menyebut pengikut Robert Owen pada tahun 1827. Penggunaan istilah sosialisme sering digunakan dalam berbagai konteks yang berbeda-beda oleh berbagai kelompok, tetapi hampir semua sepakat bahwa istilah ini berawal dari pergolakan kaum buruh industri dan buruh tani pada abad ke-19 hingga awal abad ke-20 berdasarkan prinsip solidaritas dan memperjuangkan masyarakat dengan membuat sistem ekonomi yang akan membantu mereka dan tidak hanya kaum elit.
Sosialisme memiliki banyak cabang atau macam dan yang paling terkenal adalah Sosialisme Demokrasi, Sosialisme Leninisme dan Marxisme, dan Sosialisme Liberal.
•          Sosialisme liberal adalah filasafat politik sosialis yang memasukkan prinsip liberal di dalamnya. Sosialisme liberal tidak memiliki tujuan untuk menggantikan kapitalisme dengan ekonomi sosialis; tetapi mendukung ekonomi campuran dan milik pribadi dalam barang modal.  Meski sosialisme liberal secara tegas memilih ekonomi pasar campuran, sistem ini menyatakan bahwa monopoli legalistik dan buatan adalah kesalahan kapitalisme dan menentang ekonomi yang sepenuhnya tidak diatur. Sistem ini mempertimbangkan kemerdekaan dan kesetaraan agar dapat kompatibel dan bergantung satu sama lain. Prinsip yang menjelaskan "sosialis liberal" telah didasarkan atau dikembangkan oleh filsuf berikut ini: John Stuart Mill, Eduard Bernstein, John Dewey, Carlo Rosselli, Norberto Bobbio,Chantal Mouffe,dll.
•          Sosialisme demokratik adalah jenis sosialisme yang menolak metode transisi tersentralisasi, elitis, atau otoriter dari kapitalisme ke sosialisme yang mendukung pergerakan grassroot dengan tujuan segera menciptakan demokrasi ekonomi yang terdesentralisasi.
•          Sosialisme Marxis merupakan dasar teori komunisme modern. . Marxisme merupakan bentuk protes Marx terhadap paham kapitalisme. Untuk menyejahterakan kaum proletar, Marx berpendapat bahwa paham kapitalisme diganti dengan paham komunisme. Bila kondisi ini terus dibiarkan, menurut Marx, kaum proletar akan memberontak dan menuntut keadilan. Inilah dasar dari marxisme.
Ideologi Sosialisme ada akibat perkembangan kapitalisme, sosialisme merupakan suatu paham yang mengutamakan kebersamaan sebagai tujuan hidup. Negara harus selalu ikut campur dalam segala hal kehidupan demi mencapai tujuan negara.
Secara ringkas, Sosialisme adalah rasa perhatian, simpati dan empati antar individu kepada individu lainnya tanpa memandang status. Pandangan hidup dan ajaran kemasyarakatan tertentu, yang berhasrat menguasai sarana-sarana produksi serta pembagian hasil-hasil produksi secara merata
Menurut ideologi sosialisme bahwa suatu komunitas yang terorganisir mempunyai kewenangan atau hak dalam mengelola modal, tanah, mekanisme produksi, distribusi barang, dan hal-hal yang dianggap perlu bagi kesejahteraan umum secara mandiri.

Intinya ekonomi yang bersifat kolektif lebih mampu bersikap adil. Produksi secara bebas dan kompetitif harus dihilangkan.
Ciri’
  • Mementingkan kekuasaan dan kepentingan Negara.
  • Mencita-citakan masyarakat yang didalamnya dapat bekerja sama dan solidaritas dengan hak-hak yang sama.
  • Mencapai kesejahteraan dengan cara damai dan demokratis.
  • Sosialisme berpegang pada prinsip-prinsip kesederajatan dan pemerataan
  • Pemikiran politik sosialisme adalah bahwa negara sangat diperlukan untuk membina dan mengkoordinasikan kebersamaan.
  • Pemikiran keagamaan sosialisme terpengaruh kuat oleh pemikiran yang berdasarkan ajaran agama bahwa manusia harus saling tolong menolong.
Kelebihan
  • Tersedianya fasilitas kesehatan dan pendidikan bagi rakyat dengan biaya murah.
  • Adanya pengakuan kesamaan sosial antara yang kaya dengan yang miskin.
  • Adanya pemerataan pendapatan.
  • Inflasi lebih mudah dikendalikan oleh pemerintah
  • Pemerintah memiliki kendali penuh dalam menjalankan dan mengawasi kegiatan ekonomi.
Kekurangan
·         Tidak adanya imbalan atas kreativitas sehingga berakibat pada rendahnya semangat berinovasi.
·         Pajak yang diberlakukan terlalu tinggi.
·         Ketersediaan produk dan jasa sangat terbatas.
CONTOH
1. China
Pemerintah China memiliki kendali paling dominan terhadap beberapa penentuan kebijakan dan kegiatan ekonomi di negara tersebut. Namun untuk beberapa sektor, pemerintah China melakukan efisiensi terhadap kebijakan yang dulu pernah diterapkan, seperti fasilitas perlindungan kesehatan yang sekarang tidak di subsidi lagi oleh pemerintah. Ekonomi China awalnya menganut sistem ekonomi sosialis, namun secara lambat laun sistem ekonomi ini mengalami perubahan seiring dengan beberapa arah kebijakan yang ditujukan untuk membangkitkan kembali kestabilan ekonomi.
Saat ini ekonomi China sekilas menganut sistem ekonomi liberal atau kapitalisme, hal ini terlihat dari berbagai upaya yang dilakukan pemerintah untuk membuka pasar bebas internasional. Meskipun terdapat unsur liberal, pemerintah China masih melabeli diri mereka sebagai negara yang pro terhadap sosialisme. Bentuk soaialis bisa dilihat dari total perusahaan yang ada di China, 70% merupakan BUMN dan sisanya dikuasai oleh swasta. Dengan perubahan penerapan sistem ekonomi tersebut berdampak positif bagi perekonomian China yaitu menempatkan negara China sebagai negara kedua dengan pertumbuhan ekonomi terbesar dunia setelah Amerika.
2. Kuba
Kuba merupakan salah satu negara sosialis yang paling menonjol diantara negara yang lain dalam menerapkan sistem ekonomi sosialis. Jika kita melihat ciri-ciri negara sosialis, maka semua ciri tersebut hampir seluruhnya dapat terlihat pada negara Kuba, seperti dominannya peran pemerintah dalam mengendalikan seluruh kegiatan ekonomi negara, terdapatnya fasilitas kesehatan yang dibentuk oleh pemerintah untuk rakyatnya, adanya sekolah gratis yang diberikan untuk rakyat di segala jenjang pendidikan, negara memberikan hunian untuk rakyatnya dengan program subsidi, dan negara memberikan subsidi untuk bahan pangan. Dari bagaimana cara Kuba menjalankan kegiatan negara dan ekonominya, sangat terlihat sekali jika negara ini paling sosialis dibanding dengan negara yang lain.
Sama seperti Korea Utara, di Kuba juga tidak terdapat pasar Bursa Efek, sehingga Kuba menerapkan sistem perdagangan yang tertutup dari negara lain dan membatasi penanaman investasi asing yang masuk ke negara Kuba.
Perbandingan Ideologi Pancasila dan Sosialisme
Sosialisme
Pancasila
Mementingkan kekuasaan dan kepentingan negara
Hubungan antara warganegara dengan negara adalah seimbang.
Kepentingan negara lebih diutamakan daripada kepentingan warga negara. Kebebasan atau kepentingan warganegara dikalahkan untuk kepentingan negara
tidak mengutamakan negara tetapi juga tidak mengutamakan
warganegara. Kepentingan negara dan kepentingan warganegara sama-sama dipentingkan
Kehidupan agama juga terpisah dengan negara. Warganegara bebas beragama, bebas tidak beragama dan bebas pula untuk propaganda anti-agama
Agama erat hubungannya dengan negara. Negara memperhatikan kehidupan
agama.  Atheis atau tidak mengakui adanya
Tuhan, tidak diperbolehkan





Dari tabel di atas, kita dapat melihat bahwa pada ideologi Pancasila, rakyat memiiki kebebasan untuk menerapkan kreativitas, bisnis, dan agama. Sedangkan pada ideologi Sosialisme, terdapat berbagai macam batasan- batasan untuk menerapkan bisnis, perdagangan dan juga agama. Menurut saya, ideologi Pancasila lebih menguntungkan untuk rakyat dan juga pemerintah. Negara dapat lebih berkembang karena rakyat dapat mengembangkan kreativitas mereka secara bebas terhadap perdangan di dunia internasional.

Comments